DISKOMINFO INDRAMAYU – Curah hujan yang tinggi pada beberapa waktu lalu menyebabkan struktur tanah menjadi berair serta meningkatnya kapasitas air sungai di kabupaten Indramayu. Hal tersebut menjadi perhatian, pasalnya aliran air yang cukup deras tersebut, mengikis bantaran sungai hingga terjadinya longsor.
Camat Sukagumiwang Sutarno Sukarja bersama anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kecamatan Sukagumiwang meninjau longsornya bantaran sungai Cimanuk di Desa Gedangan tepatnya di belakang Balai Desa Gedangan yang berbatasan langsung dengan Desa Bangodua, Rabu (18/1/2022).
Camat Sutarno Sukarja sudah melaporkan hal ini kepada Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar. Menurut Camat Sutarno dalam kiriman video, dia menyampaikan terdapat beberapa titik tanggul dengan ketinggian amblas rata-rata satu meter serta panjang lebih dari 50 meter yang amblas akibat aliran sungai yang cukup deras beberapa waktu lalu.
“Terdapat beberapa titik tanggul yang ambles akibat aliran sungai yang deras, ketinggian amblasnya kurang lebih satu meter dengan panjang hingga 50 meter lebih,” ungkapnya.
Sutarno Sukarja juga menyampaikan usulan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencegah longsornya tanggul tersebut agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan untuk kedepannya.
“Solusinya adalah untuk BBWS yang berwenang, Dinas PUPR dan BPBD dapat segera mengantisipasi hal ini. Salah satu solusinya adalah dengan dibuatnya “bronjongan” di bantaran sungai agar aliran air tidak mengikis bantaran sungai dan air tidak naik ke permukiman warga,” usulnya.
Selain itu, Sutarno Sukarja juga menambahkan, imbas dari meluapnya sungai dan longsornya bantaran sungai tersebut, dapat menggenangi permukiman warga di Desa Gedangan.
“Longsor ini mengakibatkan beberapa rumah di permukiman Desa Gedangan tergenang air yang dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat setempat,” tambahnya. (Isn/MTQ–Tim Publikasi Indramayu)