DISKOMINFO INDRAMAYU – Sri Susilowati, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mekarsari, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu sempat memperoleh julukan “Off Roader”.
Apa pasal? Ternyata Sri Susilowati dijuluki “Off Roader” karena dirinya mengajar di sekolah yang akses jalan dan jembatannya rusak parah. Selama bertahun-tahun, Sri Susilowati berjibaku melawan rusaknya jalan dan jembatan untuk bisa sampai ke sekolah tempatnya mengajar.
Bak “off roader” handal, Sri Susilowati setiap hari meliuk-liukkan motornya melintasi jalan rusak. Dirinya harus bisa melintasi jalan yang penuh lubang di sana-sini serta jembatan yang kondisinya memprihatinkan. Sri Susilowati rela menggadaikan keselamatan dirinya demi mendidik murid-muridnya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Indramayu bidang pendidikan.
Sri Susilowati sempat berpikir akan terus menjadi Off Roader. Namun kini julukan yang disandangnya terpaksa harus ia lepas. Dirinya kini “pensiun” menjadi off roader setelah Bupati Indramayu, Nina Agustina Da’i Bachtiar memperbaiki jalan dan jembatan yang biasa dilalui Sri dan warga lainnya.
“Ya Allah, saya seneng banget, jalan dan jembatan sudah bagus. Mewakili seluruh murid dan orang tua murid serta masyarakat kami ucapkan terima kasih untuk ibu Bupati,” ungkap Sri Susilowati dihadapan Bupati Nina Agustina saat peresmian jembatan Zaitun 2, Minggu (15/1/2023).
Menanggapi ungkapan hati Sri Susilowati, Bupati Nina Agustina mengaku ikut senang. Jalan mulus dan jembatan baru yang didambakan warga kini terwujud. Bupati Nina berharap jalan dan jembatan yang sudah diperbaiki ini dapat mendukung akses ekonomi dan sosial lebih baik.
Bupati Nina Agustina menyampaikan, jika ada permasalahan di wilayah Kabupaten Indramayu hendaknya disampaikan melalui kepala desa dan camat untuk disampaikan kepada bupati. Dirinya berjanji akan berusaha memenuhi harapan masyarakat dan mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Saya ikut senang, jadi sekarang tidak perlu lagi bersusah payah ketika melintasi jalan dan jembatan. Pokoknya begini, kalau ada keluhan sampaikan kepada kuwu (kepala desa) dan camat, lalu teruskan ke saya, jangan ngomong di media sosial,” jelas Nina.
Selain Jembatan Zaitun 2, di hari yang sama Bupati Nina Agustina juga meresmikan jembatan di Kecamatan Kandanghaur dan Kecamatan Haurgeulis.
Kisah Sri Susilowati, Kepala SDN Mekarsari Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu ini menarik untuk disimak.
Bertahun-tahun Sri Susilowati dengan penuh semangat mengabdikan dirinya di salah satu sekolah terpencil di Kabupaten Indramayu. Jika dihitung dari pusat kabupaten, lokasi tempat Sri Susilowati mengajar berjarak tidak kurang dari 50 kilometer.
Yang membuat menarik untuk disimak ternyata bukan soal jarak, namun perjuangan Sri setiap hari saat menempuh perjalanan dari rumahnya menuju sekolah dan sebaliknya.
Jika hari cerah dan cuaca tidak hujan, Sri Susilowati akan menempuh perjalanan tanpa butuh “perjuangan ekstra”.
Tetapi saat musim penghujan, Sri Susilowati akan menjadi layaknya seorang off roader. Ia harus menembus jalan yang becek dengan lubang yang tertutup genangan air.
“Kondisi jalan kalau hujan sangat becek, saya harus berhati-hati mengemudikan sepeda motor. Salah sedikit bisa terjatuh,” ungkap Sri.
Yang patut mendapat acungan jempol, Sri Susilowati tidak menganggap itu sebagai sebuah hambatan baginya. Sri malah memaklumi kondisi jalan yang sedemikian rusaknya. Ia bahkan tidak pernah merasa patah semangat bertugas di daerah terpencil.
Bagi Sri, penempatannya di SDN Mekarsari Gantar merupakan amanah dan tantangan dirinya sebagai seorang pendidik.
“Alhamdulillah sampai saat ini saya tetap semangat,” ujar Sri.
Sri saat ini memiliki sekitar 160 murid. Ia dibantu sejumlah tenaga pengajar, satu orang berstatus PNS dan sisanya guru honorer.
Sekadar informasi, Kecamatan Gantar menjadi satu-satunya wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu yang berbatasan dengan tiga kabupaten sekaligus, yakni Subang, Majalengka dan Sumedang. (HS/MTQ – Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)